Penginjil legendaris Billy Graham menyatakan bahwaadalah sebuah perbuatan dosa jika seseorang terus menerus melakukan kritik terhadap pendeta mereka. Pernyataan itu dikeluarkannya saat menanggapi pertanyaan yang masuk di situs Billy Graham Evangelistic Association yang saat ini dipegang oleh putranya Pendeta Franklin Graham.
“Mengapa beberapa orang tampaknya menikmati dalam mengkritik pendeta mereka? Saya pernah berada dalam institusi sipil dengan beberapa teman dari gereja lain dan sepertinya semua yang mereka bicarakan adalah tentang kekurangan pendeta mereka. Haruskah saya memberikan sikap kepada mereka tentang hal tersebut?” katanya seperti dirilis Christiantoday, Senin (2/10/2015).
Graham menyatakan bahwa memang tidak ada pendeta yang sempurna. Namun jika Allah sudah memanggilnya untuk menjadi seorang pelayan, tentunya mereka harus dibantu. “Tidak ada pendeta yang sempurna, tentu saja.Tetapi jika Allah telah memanggil seseorang untuk menjadi pendeta dan telah mengirim mereka untuk melayani gereja tertentu, maka mereka harus dibantu dan didorong dalam setiap cara yang mungkin dilakukan,” tegasnya.
Sambil mengutip 1 Samuel 26:9 yang berbunyi “Tetapikata Daud kepada Abisai: "Jangan musnahkan dia, sebab siapakah yang dapat menjamah orang yang diurapi TUHAN, dan bebas dari hukuman?", Graham berkata bahwa jika pendeta melakukan kesalahan, maka gereja sendiri yang akan menyelesaikannya sesuai dengan tata gereja yang berlaku.
“Tetapi apakah berarti para pendeta harus berada diatas kritik, bahkan ketika mereka mengabaikantanggung jawab atau melakukan kesalahan? Tidak, tidak, tetapi kebanyakan gerejamemiliki cara untuk berurusan dengan hal-hal tersebut melalui peraturan tata gereja. Rasul Paulus mengingatkan umat Kristen di Korintus, yaitu “Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.” (1 Korintus 14:40)."